Halaman

Senin, 31 Desember 2012

Cinta diri sendiri…TOLONG donkk jangan merusak alam..!


Cinta diri sendiri…TOLONG donkk jangan merusak alam..!

Bosenkan sama banjir..?
Bosen enggak sehh penyakit terus-terusan datang silih berganti?
Capekkan ke rumah sakit setiap bulannya..?
Rindu enggak seh sama udara yang sejuk, terasa segar ke kulit, pohon rindang, nyaman, enak dipandang mata, seperti gambar dibawah ini:
                    
Foto ini diambil di kawasan BSD depan masjid As-Syarif sekolah al-Azhar. Taman kota di Tangerang. Setiap hari tempat ini ramai dikunjungi orang-orang yang suka dengan udara sejuk, nyaman tak ada polusi sama sekali. Yang dirasa adalah udara yang masuk melalui alat pernafasan kita terasa nikmat dan seger, saraf-saraf tereaksi dengan baik, otak meresponnya dengan jernih, sirkulasi darah lancar mengalir keseluruh tubuh. Sehingga aliran oksigen dalam darah meningkat, pada akhirnya metabolism tubuh kembali fit.
Rekreasi alias me-Refresh organ-organ tubuh kita, me-rilekskan saraf-saraf,meng-upgrade system memori,bahkan yang ekstrimnya mendaur ulang metabolisme jasad n rohani, enggak perlu dengan jauh-jauh pergi ke suatu tempat atau sampai naik pesawat pergi keluar daerah. itu dengan mudah dilakukan bagi mereka yang berdompet tebal, kartu kredit berderet, kartu debit lebih dari tiga. Nah…bagaimana dengan kita yang notabenenya berdompet standar rata-rata, yang ga punya kartu kredit, ataupun cuma ada kartu debit satu hanya untuk transfer gaji?.
So..pastinya tempat-tempat yang penuh dengan oksigen, kenyamanan, keindahan, kedamaian, murah meriah, tak jauh dari tempat tinggal..ya hanyalah taman-taman yang telah ada disekitar kita, ataupun yang telah dibangun oleh pemerintah setempat demi stabilnya lingkungan dan agar polusi di minimalis. Dan juga buat rekreasi bersama keluarga, handai tolan, sahabat, kerabat, dan bahkan teman sejawat.
Tak butuh biaya besar..akan tetapi hanya butuh KESADARAN dan sikap MEMILIKI. Menjaga dan melestarikan itu wajib hukumnya..jangan egois.
Butuh kesadaran dengan tidak membuang sampah sembarangan, sungai itu untuk aliran air, bukan tempat sampah.
Tempat yang tadinya indah, enak dipandang, sejuk, jadi tidak enak dikarenakan kesadaran kita kurang, dikarenakan keegoisan kita, dikarenakan ke sombongan kita. Jadi jangan menyalahkan alam bila ia balik menimpa bencana buat kita. Jangan salahkan Tuhan. Dia sudah terlalu baik, sangat baik. Coba kita bayangkan bila Tuhan meminta bayaran atas oksigen yang kita hirup. Sanggupkah kita membayarnya??, Coba kita lihat sejenak di Rumah Sakit..disana oksigen bayar.mahal harganya.survei biar lebih yakin. Jangan SOMBONG..uang yang kita miliki tidak ada apa-apanya. Yang ada kita selalu merusak dan dengan bangganya merasa inilah “Aku”, bangga sebagai manusia perusak, menzolimi alam tanpa sadar. Ketika bencana menimpa, berkata: “ya Tuhan…”
Tuhan disalahkan…alam dihujat.
Butuh Kesadaran kita untuk tidak mencorat-coret.
 Yapz..kita-kita ini emang kreatif, tapi kreatif harus pada tempatnya..
  
Ga’ asik bangetkan liatnya..,enggak banget dah...
Neh papan pengumuman, tempat memberikan info-info penting buat kita yang datang, agar up date. Akan tetapi jadi berubah fungsi karena kreatifnya tangan kita tidak pada tempatnya.
Pliiisssss dehh…bagi kamu-kamu yang kreatif, kan banyak tuh ajang buat ngembangin kekreatifan tangan+otak+jiwa=the best imajinasi.
Ikutan dahh…dapet hadiah dan beken plus pujian bahkan doa yang terbaik buat kamu. Jangan cuma jadi pengecut atau pecundang, yang bisanya merusak tempat umum, dengan coret-coretan yang enggak guna.
Yuukkk sama-sama kita jaga dan lestarikan Alam ini dengan kesadaran dan kepedulian serta rasa memiliki yang tinggi.
Alam dan segalanya yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan yang diberikan dengan gratis untuk kita.
So..jagalah kepercayaan Tuhan.
Tidak ada kata terlambat…yang ada hanyalah kesombongan. Hanya orang sombong yang enggak punya kesadaran.

JC:
“Alam ini adalah perwujudan dari akhlak Tuhan. Dan manusia pun harus menjadi akhlak Tuhan.”
Top of Form
Bottom of Form
( status fachran hadrean) suka dengan kalimatnya..great..!

@xieelly

Rabu, 19 Desember 2012

orang yang patut dicemburui...

Quraish Shihab, Si Pengubah Dunia 
Minggu, 26 agustus 2012
TEMPO.CO, Jakarta - Rambutnya sudah menipis dan sebagian besar juga telah memutih. Ia terlihat berbeda dengan sosok yang kerap muncul di televisi, yang biasa mengenakan baju koko dan peci. Pagi itu, Muhammad Quraish Shihab, 68 tahun, mengenakan  batik cokelat dan celana panjang kain hitam. Jalannya tertatih. Ia juga batuk-batuk. Tapi sedikit pun tak terdengar keluhan darinya. Ia mengaku masih kuat mengajar dan memberi taujih.

"Selagi mampu, menyampaikan kebenaran ke umat adalah wajib," ujarnya kepada Tempo yang menyertainya nyaris seharian, Jumat, sekitar dua pekan lalu.  

Di bulan Ramadan, undangan ceramah datang nyaris setiap hari. Terkadang, sejak subuh, Quraish sudah keluar rumah untuk ceramah. Praktis, tak ada waktu luang baginya. 

Kesibukannya berdakwah dengan lisan mengurangi produktivitas dakwah dengan penanya. Quraish telah menulis sekitar 30 judul buku, termasuk Tafsir al-Misbah yang terdiri dari 15 volume dan dia kerjakan dalam empat tahun. Saat ini ia baru saja selesai menulis buku yangbelum diberi judul, yang berisi tentang filosofi umrah dan haji. Hobi menulisnya terpaksa dipendam karena kesibukan ceramah.

Selain soal jadwal ceramah yang padat, ia memang tidak bisa menulis tanpa teh hitam di mejanya. Kebiasaan itu mulai dilakukannya sejak masih kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ia menulis minimal delapan jam sehari, dimulai sehabis shalat subuh. "Tehnya saya buat sendiri loh," katanya.

***

Pukul 09.30 WIB
Rumah Quraish Shihab di Cilandak Timur, Jakarta Selatan

Tak sampai lima menit menunggu, Quraish muncul dari dalam rumahnya.  Ruang tamu beratap tinggi itu tampak elegan, dengan satu set meja kursi warna emas. Yang juga cukup mencolok di ruangan ini adalah foto keluarga yang terpajang di dinding.  Foto berbingkai ukuran 1x1 meter itu, kata Quraish, dibuat sekitar tiga tahun lalu. Di foto itu ada dia, istri, beserta semua anak dan cucunya. Quraish memiliki lima anak. Empat perempuan dan satu pria. Semua nama putrinya diawali huruf N, yakni Najla, Najwa, Naswa, dan Nahla. "Yang putra, saya beri nama Ahmad," katanya.

Kenapa N? Menurut Quraish, karena Tuhan bersumpah di Al-Quran tentang budi pekerti Nabi Muhammmad dengan huruf N. "Nuun, wal qolami wa maa yasthuruun," katanya. N, demi pena dan segala sesuatu yang dituliskannya. Di dalam kosa kata Arab, ia menambahkan,  N juga melambangkan hal positif. Misalnya Naswa yang berarti kegembiraan.

Ia berprinsip, dalam mendidik anak, yang penting adalah keteladanan.  Quraish tidak mau memaksakan kehendak. Sebagai orangtua ia hanya memberi rambu agama. Termasuk dalam hal berpakaian. Dari semua putrinya, yang memakai jilbab hanya Najla. Yang penting, pakaian itu harus terhormat.

Ia menganggap ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang pakaian wanita mengandung aneka interpretasi. Sedangkan hadist yang merupakan rujukan untuk pembahasan tentang batas aurat, juga terdapat ketidaksepakatan. Ada yang bilang aurat itu seluruh badan kecuali mata. Ada yang bilang juga seluruh badan, kecuali wajah dan telapak tangan. Ada yang berpendapat, yang penting muslimah itu memakai pakaian terhormat. Kesimpulannya, ketetapan hukum tentang batas yang ditoleransi dari aurat wanita bersifat zhanniy yakni dugaan. "Silakan pilih, maunya yang mana."

Di tengah obrolan, putri keduanya, Najwa, datang. Pembawa acara di Metro TV itu langsung meraih tangan Quraish, yang dipanggilnya Abi, dan menciumnya.

Setiap pagi anak-anaknya selalu menyalaminya, dan juga mencium pipi atau kening. Kalau tidak sempat, anaknya pamit lewat telepon. Kebiasaan ini tidak sulit, karena tempat tinggal anak-anaknya tidak jauh. "Ke sini cuma jalan kaki," kata Najwa.

Kedekatan tersebut bahkan berdampak hingga urusan makanan. Sebulan terakhir, ada seorang koki yang setiap hari memasak dan mengirimkan makanan ke rumah masing-masing anggota keluarga Shihab. Soal menu, setiap anak bebas mengusulkan. Quraish berharap, dengan metode ini,  hubungan antar keluarganya terus lekat. "Ketimbang beli makan di luar yang belum tentu sehat," ujar Quraish.

***

11.00
Menerima tamu dari UIN Syarif Hidayatullah

Empat orang dari Social Trust Fund Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta datang bertamu. Mereka hendak meminta arahan dari Quraish tentang yayasan dana sosial masyarakat yang baru akan dibentuk itu. Di yayasan ini, Quraish duduk di Dewan Pembina.

Quraish menyukai moto yayasan ini, yakni "Berderma untuk Mengubah Dunia". Entah kebetulan atau bukan, itulah yang dikatakan cucunya yang berusia 10 tahun, Nislah, ketika ditanya tentang dirinya. Suatu kali, dengan bercanda, kolega Quarish bertanya kepada Nislah. "Kenal sama Quraish Shihab?" Nislah menjawab, "Kenal". Kolega itu bertanya lagi, "Apa kerja Quraish Shihab?" Sang cucu menjawab, "Ia mengubah dunia.”

Sejak aktif mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pertengahan 1990-an, nama Quraish terus meroket. Selain duduk sebagai rektor di kampus itu selama dua periode, pria kelahiran Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan ini juga aktif di organisasi ke-Islaman. Ia aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia . Ia juga menjadi Dewan Redaksi Studia Islamika: Indonesian journal for Islamic Studies, Ulumul Qur'an, Mimbar Ulama, dan Refleksi Jurnal Kajian Agama dan Filsafat. 

Kepiawaiannya menjawab pelbagai persoalan umat membuatnya dipercaya menduduki kursi Menteri Agama, meski hanya berlangsung selama dua bulan pada 1998 karena kemudian Soeharto lengser. Setahun kemudian, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Mesir. 

Ia juga sempat menjadi menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia sebelum reformasi.  Yang monumental kala itu adalah masalah pendirian Bank Muammalat, bank Islam pertama di Indonesia. Menurutnya keberadaan bank Islam itu atas upaya gigih dari MUI. "Kami yang meyakinkan pemerintah," tutur doktor di bidang tafsir Universitas Al-Azhar ini.

***

14.00
Kantor Yayasan Anakku, Perguruan Al-Izhar, Pondok Labu, Jakarta Selatan

Selepas shalat Jumat, Quraish dijemput mobil Suzuki APV. Ia menuju Yayasan Anakku Perguruan Al-Izhar untuk rapat. 

Saat Quraish akan menaiki tangga, seorang koleganya melarang. "Lewat lift saja prof," katanya.  Rupanya para koleganya telah tahu soal cidera punggungnya. Quraish  mengalami cidera punggung saat ia menjadi Duta Besar Indonesia untuk Mesir pada 1999. Kala itu punggungnya "tercetit" karena mengangkat koper di bandara.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ia menjalani terapi berenang. Jika ia malas berenang, maka rasa nyeri akan muncul kembali.  "Saya sering berenang di rumah. Seminggu sekali saja," tuturnya.

Sesuai rapat, Quraish kembali ke rumah. Ia dengan gampang menyambar tawaran ikut mobil operasional Tempo. Padahal di rumahnya berjajar empat mobil, di antaranya Toyota Vellfire dan Mercedes Benz E Class.

Menteri Agama di akhir rezim Soeharto ini memiliki kemewahan itu, tapi tak pernah menyimpan di hatinya. Quraish terkejut ketika ditelpon Soeharto untuk diminta menjadi Menteri Agama. Ia tidak pernah bermimpi menjadi menteri. Telepon itu tidak lebih dari lima menit.

Sebagai pribadi, ia menilai, Soeharto seorang yang sangat Jawa. Itu dilihat dari cara makannya. Menurut Quraish, makanan yang dikonsumsi Soeharto sederhana dan tidak berlebihan. "Kalau satu meja dengan Pak Harto itu, dia akan sodorkan makanan duluan ke tamunya. Dia yang ambilkan. Tidak semua orang tahu itu," ujarnya.

Sebenarnya, ia mulai akrab dengan Soeharto sejak Siti Hartinah alias Tien Soeharto meninggal pada April 1996. Hampir setiap malam, setelah memberi ceramah di rumahnya, ia menemui sang presiden. Pada malam ke-40 hari Tien Soeharto meninggal, Quraish dipercaya memberi tausiyah.

***

17.30
Gedung Bursa Efek Indonesia

Setelah shalat Ashar, Quraish mengisi tausiyah di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)  di acara buka bersama Bank Ekspor Impor Indonesia.

Dalam memberi tausiyah ada syarat tak tertulis dari Quraish. Ia tidak mau mengenakan baju pinjaman, apalagi dari sponsor. Kalaupun iya, Quraish akan meminta baju itu sebagai hak milik.

Prinsip itu dipegang benar Quraish sejak kecil. Ia dididik sang ayah, Abdurrahman Shihab, sang guru besar tafsir, untuk jangan pernah meminjam barang orang lain. Dalam persepsinya, meminjam itu tidak mencerminkan apa adanya. "Anda ingin tampak lebih baik dari diri Anda yang sebenarnya. Kenapa mau kelihatan kaya padahal Anda tidak kaya," kata Quraish yang juga mengajarkan prinsip ini ke anak cucunya.

Mengakhiri acara, ia berpamitan pada tuan rumah. Saatnya pula berpamitan dengan kami yang menyertainya seharian. “Terimakasih," katanya pelan.

HERU TRIYONO
(berita kompas)

hidup itu harus sabar..

hari ini rabu tgl 19 bulan 12 tahun 2012..saat aq ditugasi instore di watson sumarecon.
emm...ada kejadian yang tak mengenakkan, aq terperangkap dalam kenestapaan duniawi.
aku sedikit bersitegang dengan anak hezzel farm.aku tetap mempertahankan kebenaran menurut standar aq. dia tidak bisa menerima penjelasanku, yang pada akhirnya aq dipojokkan karena aq tetap dinilai salah.
dia memonopoli keadaan, tapi aq dengan santai tak terbebani dengan dia yang terus saja mengungkapkan emosinya dan menghasut yang lain untuk memusuhi aq.
aku cuek dan berusaha mengendalikan gejolak didada. ku tenangkan hati, berusaha senetral mungkin situasi diriku sendiri.
detik terus bergulir, dia sudah agak reda, tapi situasi tetap tidak enak, aq tetap disalahkan.
sekali lagi aq tetap cuek dan tidak ambil pusing dengan dia dan orang-orang yang ada di sekitarnya.
pulangg.....jam menunjukkan 20:25 PM. waktunya aq pulang dan selesai dari tugas aq..yaitu jd kuli.
ketika aq ingin pulang, aq ditegor oleh salah satu staff watson yang menurutku dan yang lain selain aq..dia memang sadis, kata-katanya menyakitkan. seperti belati yang siap nusuk ke ulu hati.."zeebb" bisa terkapar dan terasa sakiittt di hati...
"sekarang jam berapa memangnya.." dengan tampang judes ga enak diliat.
"jam setengah 9.." kataku cuek.
"emangnya masuk jam berapa skarang pulang.." katanya lagi.
"jam setengah satu, kan jg tadi siang bilangnya diperpanjang sesuai teladnya.."balasku.
dengan nada emosi yang ga jelas dan tatapan sinis dia bilang.."kalo telat datang 5 menit atw brapapun, pulangnya harus jam 9, besok kalo telat lagi harus pulang jam 9 atau jam 10. bla..bla.." aku tidak dengar lagi cerocosannya yang menyebalkan.
aq tetap cuek dan masa bodoh dengan segala omongannya, aq tetap siap-siap untuk pulang..
dalam hatiku aku berkata "besok aq tidak akan masuk lagi."
aq bawa semua peralatan aq..setelah siap aq menoleh kearahnya dan berkata.."mba..tolong cek-in tas saya.." dengan tampang tak ada ekspresi yang ada tatapan dingin sedikit emosi.
"didepan ada pipin.."
aq langsung keluar dan menuju pintu yang dekat kasir..aq banting pelan tas aq kelantai..tampang aq kesal bukan main..aq ga suka dibentak atawpun di lecehkan..
sedih rasanya diperlakukan seperti itu..
aq panggil pipin dan ku katakan padanya "tolong cek-in barang aq.."
setelah aq dicek..aq langsung pulang..rasa kesal hanya bisa ku ungkapkan dengan air mata...
"Ya Allah....kenapa aq seperti ini.."
"apa ada yang salah dalam diriku.."
"mengapa orang-orang itu jahat padaku.."
itu yang aq tanyakan pada Dia yang telah menciptakan aq.
aq sedih...aq sadari ternyata ada yang salah dalam diriku..
aq tak boleh menyalahkan mereka, bahkan dari mereka itu aq bisa introspeksi diri..
yapz....aq harus sabar menjalani hidup ini..
sabar...sabar...dan sabar..
aq memang kurang sabar selama ini.
banyak kesalahan yang kuperbuat sehingga Allah tiada henti menegur aq.
bersyukur...!!
aq sempet bertanya pada aa..
"a..apa sabar itu?"
jawabnya "keadaan hati yang tetap tenang, damai dalam kebersamaan dengan Allah. dalam kondisi apapun"
yapz...aq harus memperbaiki diriku.
harus...harus...dan harus.
#terimakasih Allah.