Halaman

Selasa, 20 Maret 2012

serat

Kekasihku…
Tahukah siapa dirimu yang sebenarnya?
Kenalilah dirimu, maka engkau akan mengenal Tuhanmu,
Janganlah engkau resah atas ujian hidupmu,
Karena ia yang tidak mengenal ujian di dunia nyata ini,
Tidak akan pernah mengenal kebesaran-Nya,
Maka, bacalah rahasia-Nya di dalam dirimu sendiri, sebab kamulah wujudnya yang cemerlang.
Dalam dirimulah tersembunyi kitab-Nya.
Palingkanlah wajahmu ke dunia yang nampak,
Karena dunia ini adalah wajah-Nya.
    Surat yang pertama kali turun adalah surat al-Alaq yang artinya segumpal darah. Di dalam surat tersebut ada 2 makna iqra’
Iqra pertama bermakna “iqra, bi ismi robbikal ladzii kholaq” yang mengandung pengertian kita harus mampu membaca atau memahami bahwasannya Allah sang Maha pencipta, yang kemudian argument tersebut diperkuat pada ayat selanjutnya,
“kholaqol insaana min ‘alaq” Allah telah menciptakan kita, kita yang berasal dari segumpal darah, 
Iqra’ yang kedua “iqra’ wa Rabbukal akram, alladzii ‘allama bil qolam,” bacalah, Tuhanmu yang Maha pemurah, yang telah mengajarkan kita dengan ilmunya/kalam-Nya yaitu al-Qur’an,
Ayat selanjutnya “Allamal insaana maalam ya’lam”
artinya Allah telah menciptakan kita, yang kemudian, kita diturunkan ke bumi untuk menjalankan amanat-Nya, yaitu memakmurkan buminya Allah, kemudian Allah beri bekal/petunjuk agar kita bisa survive di buminya Allah, yaitu al-Qur’an. Yang di perjelas dalam surat al-Baqarah : 185
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)…”
Dalam ayat tersebut dijelaskan tentang fungsi al-qur’an, yaitu:
1.    Petunjuk
2.    Penjelas dari petunjuk itu,
3.    Pembeda antara yang haq dan yang batil.
“Tahukah siapa dirimu yang sebenarnya?
Kenalilah dirimu maka engkau akan mengenal Tuhanmu,”
Maka kita telah ketahui bahwasannya yang telah menciptakan kita adalah Allah, dan Dialah yang telah mengajarkan kita apa-apa yang tidak kita ketahui dengan ilmu-Nya (al-Qur’an), sehingga kita bisa eksis hidup di buminya Allah dengan sejahtera lahir batin.
So’ kita harus pahami tujuan hidup kita di buminya Allah, yaitu mendapatkan keridhaan Allah, yang Allah jelaskan dalam surat al-Baqarah : 207
“Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”
Dan tugas kita hidup di buminya Allah adalah memakmurkan amanat-amanat-Nya, artinya menjalankan segala perintah dan menjauhkan segala larangan-Nya, dengan kata lain beribadah pada-Nya. Sesuai dalam firman-Nya surat adz-Dzariyat: 56
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
Fitrah manusia adalah ibadah pada Allah. Khalifah Ali menyebutkan beberapa tipe ahli ibadah. Tipe pertama, orang yang beribadah karena mengharapkan pahala dan surga, inilah ibadanya pedagang, yang hanya berbuat sesuatu karena mengharapkan jasa dan keuntungan. Tipe kedua, orang yang beribadah karena takut kepada dosa dan neraka, inilah ibadahnya para budak, yang hanya berbuat sesuatu karena takut kena marah tuannya. Tipe ketiga, orang yang beribadah karena rasa syukur atas segala nikmat yang telah didapatnya, sama ada yang terlihat mahupun yang belum terlihat. Inilah ibadah orang yang merdeka jiwanya.
“janganlah engkau resah atas ujian hidupmu,
Karena ia yang tidak mengenal ujian di dunia nyata ini,
Tidak akan pernah mengenal kebesaran-Nya,
Maka, bacalah rahasia-Nya di dalam dirimu sendiri, sebab kamulah wujudnya yang cemerlang.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar